FREE itu bukan EDUKASI ! Tidak selamanya UKM harus disupport dengan memberikan FREE OF CHARGE alias layanan gratisan. . Nyatanya, tanpa harus memberikan FREE, JNE tetap bisa mengedukasi UKM juga kok, bahkan JNE menang penghargaan sebagai “Brand Pemberdaya UKM” kategori Ekspedisi Logistik.
Tulisan ini berangkat dari banyaknya para penyedia jasa (dalam hal ini para Content Creator atau lebih dikenal Foodies) yang sering banget mencantumkan kata “Support UKM” dalam rangka memberikan layanan FREE bagi UKM. Waduh, kenapa harus digratiskan sih? kenapa ga diberikan tarif wajar saja dengan pelayanan maksimal yah? toh kan klo memang layanannya bagus dan sesuai ekspektasi, UKM juga punya dana kok untuk membayar jasa tersebut. Benar begitu?

Awalnya masolo menganggap biasa fenomena “Foodies Support UKM” ini, tapi kok yah lama-lama kasian yah. Kasian sama Foodiesnya yang jadinya seperti tidak punya value di mata klien karena sering kasih “gratisan”, kasian sama banyak foodies lainnya karena jadi akan diperbandingkan sama yang suka ngasih gratisan, dan juga kasian sama UKM nya karena secara langsung terbiasa untuk mendapatkan layanan FREE tanpa edukasi yang benar.
Padahal yang seharusnya itu sih fokusnya adalah memberdayakan yah, bukan hanya sekedar membantu. Apa bedanya? yuk kita bedah di sini:
Membantu, lebih kepada satu moment untuk take and give, atau bahasa kerennya barteran value, dimana biasanya value yang diberikan adalah jasa foodies dalam hal review, posting, foto dan video, yang ditukarkan dengan makanan yang akan diberikan atau dikirimkan. Simplenya adalah foodies dapet makanan, ukm dapet karya dan exposure. Win-win ga? yah tergantung bagaimana kedua belah pihak saling liat. Klo bagi masolo sendiri sih, kurang fair yah, karena effort equipment dan juga exposure yang para content creator keluarga harus dihargai lebih dari sekedar makanan tersebut. Makanan atau produk justru adalah objek yang mau dikerjakan, bukan sebagai nilai tukar. Kalau mau yah produk yg diberikan harus dikali 2 atau bahkan 3x lipatnya sebagai bentuk penghargaan karya.

Sedangkan kalau memberdayakan adalah proses yang berlangsung terus menerus dengan tujuan EDUKASI dan PENGEMBANGAN BISNIS bagi kedua pelaku usaha. Artinya ada WIN-WIN solution diantara kedua belah pihak yang mengikat kerjasama secara langsung.
Nah hal ini masolo pelajari ketika melihat salah satu berita tentang penganugerahan penghargaan bergengsi JNE dari Briefer – IGICO Advisory dan Rumah Perubahan dalam penghargaan “Brand Pemberdaya UKM” kategori Ekspedisi Logistik. Award Ceremony dilangsungkan pada (11/3), penghargaan ini diberikan oleh Prof Rhenald Khasali, Founder Rumah Perubahan kepada Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto.

Coba kita bedah yah, dari sisi mana sih JNE sudah memberdayakan UKM, apa dari sisi kasih LAYANAN GRATIS atau FREE? hhhmm… masolo rasa sih engga yah. Yuk kita liat:
- Edukasi digital marketing dalam roadshow webinar JNE Ngajak Online di seluruh Indonesia.
- Kolaborasi dalam berbagai program bersama UKM lokal dan brand artisan ternama untuk meningkatkan daya saing dan daya jual agar UKM naik kelas
- mengembangkan UKM Fulfillment Center yang diharapkan dapat mendorong kemajuan bisnis pelaku usaha terutama UKM, sehingga tidak perlu lagi menangani aktifitas logistik yang memerlukan effort besar di dalam proses bisnis.
- solusi lengkap untuk para UKM lokal: warehousing, order fulfillment, technology development, shipping management dan delivery.
Sekarang kita bahas sedikit dulu tentang “Brand Pemberdaya UKM”. “Brand Pemberdaya UKM” adalah sebuah penghargaan yang didedikasikan khusus bagi perusahaan dari berbagai kategori hingga pemerintah daerah yang aktif dalam berkontribusi, mendukung dan memberdayakan UKM agar dapat menopang langsung ekosistem UKM demi kebangkitan ekonomi Indonesia.

Garis bawahi kata DEDIKASI, KONTRIBUSI dan KEBANGITAN EKONOMI. Nah adakah kata FREE di situ? nope! karena sejatinya FREE ITU BUKAN EDUKASI. Ngasih layanan gratis atau FREE itu bukan memberdayakan, tapi hanya sekedar membant malahan jadinya membiasakan para pelaku ukm dan umkm jadi “terbiasa” tidak menghargai karya atau bisnis orang lain, hanya berpusat pada diri sendiri dan bisnis sendiri atas nama “usaha yang masih kecil dan baru mulai”. Padahal yang namanya bisnis itu, kedua pelakunya harus untung yah kan, ga ada yg satu untung yang satunya buntung, Rugi lah yau…hahahahha…

Nah dari JNE ini lah masolo belajar artik kata MEMBERDAYAKAN. Dengan komitmen JNE sebagai perusahaan ekspres dan logistik nasional untuk berkontribusi secara nyata terhadap kemajuan perekonomian Bangsa serta Negara diwujudkan dalam berbagai langkah bisnis sesuai dengan tagline “Connecting happiness”, untuk memberikan manfaat seluas-luasnya dan dapat menjadi peluang bagi masyarakat. Salahsatunya adalah tetap konsisten mendukung aktivitas UKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
JNE bukan hanya mau sekedar MEMBANTU saja, tapi MEMBERDAYAKAN para pelaku UKM untuk maju berkembang dan naik kelas.

Kembali lagi ke topik diatas, jadi kesimpulan apa yang bisa kita pelajari? FREE ITU BUKAN EDUKASI. Jangan sering-sering kasih promo atau layanan FREE untuk jasa kita karena selain ga MENGEDUKASI KLIEN, percaya deh LAYANAN FREE ini ga akan membawa kita kemana-mana, selain kepada stagnansi yang berujung pada kehancuran bisnis atau usaha kita.
Jadi kita kudu belajar dari JNE yah, MEMBERDAYAKAN bukan hanya sekedar MEMBANTU.

Salam Inspirasi.