Tren Makan Baru: All You Can Eat alias AYCE

“Tolong…. Demam All You Can Eat ala Korean BBQ melanda, bisa abis duit klo gini tiap harinya..”
…
Eh tapi tenang, trend AYCE (All You Can Eat) yang ada sekarang ini ternyata cukup terjangkau lho. Bayangkan saja dahulu kalau mau makan All You Can Eat harus nabung 1-2 bulan baru deh bisa direalisasikan. Tapi sekarang, cukup dengan range harga 99 – 119 ribu saja sudah bisa menikmati AYCE. hmmm… menarik yah..

Yaps, memang belakangan ini industri makanan dan cafe sedang bertumbuh positif dan signifikan. Coba saja liat di dekat komplek rumah kita masing-masing, banyak resto atau rumah makan baru. Pertumbuhannya pun juga lumayan lho, masolo hitung kira-kira dalam satu perumahan ada sekitar 1-2 resto atau rumah makan baru yang hadir dengan promo-promo menariknya. Saking seksinya industri ini, banyak pegawai yang resign demi menjadi owner-owner rumah makan dan resto baru demi mendapatakan sesuapnasi di situ.
Nah salah satu jenis yang sedang trend di kalangan pemakan segala seperti masolo ini adalah AYCE ini alias All You Can Eat resto yang menyajikan makanan mentah yang bisa kita olah sendiri sesuka hati ala Korean BBQ. Dimana sih kenikmatan dari Korean BBQ ini? banyak, salah satunya adalah perspektif baru cara makan daging, memang sih agak ribet sedikit, tapi lebih berkelas dan berseni. Coba ada yang tau ga cara makannya gimana hayo? betul sekali. Masak daging yang sudah dibumbui hingga matang, setelah matang jangan langsung di santap, tapi ambil daun selada, taru daging di dalam daun selada tersebut, tambahkan bawang putih, bawang bombang, kimci dan sambal, plus nasi sedikit. Bungkus itu daun selada, dan masukin ke mulut semuanya. Beuhhh, kenikmatannya tiada tara yah.

Resto Paling Males
Percaya atau tidak, sebenarnya AYCE itu adalah resto paling males sedunia. Males kenapa? yah males karena mereka cuma nyediain daging olahan yang mentah, ditaro di freezer plus bahan dan bumbu lainnya. Nah yang masak kan kita yah, yang olah kan kita yah, tapi kok kita tetep bayar? hahahha.. Justru disitu letak kenikmatannya. Jadi konon katanya, apa-apa yang serba self service lagi mendunia di dunia. Contohlah negara maju yang sudah menerapkan isi bensin sendiri. Lalu ada juga toko furnitur yang mempersilahkan kita pilah dan pilih, cocok mencocokan sendiri apa yang kita mau. Nah di isdustri makanan ga mau kalah nih, hadirlah AYCE yang sebenarnya sedari dahulu sudah ada tapi mahal harganya.
…
Apa bedanya AYCE yang dulu sudah ada dengan yang sekarang ada?
Pertama soal harga
Seperti yang sudah masolo sebutkan di atas, AYCE jaman dahulu harganya luar biasa. Entah karena memang industri ini belum berkembang, atau karena memang HET untuk bisa menghadirkan resto jenis itu yah semahal ini. Bayangkan kalau mau makan AYCE paling murah mengeluarkan kocek senilai Rp 200.000 rupiah, itupun kadang belum pake tax. Dulu ada yang namanya HCB di seputaran kuningan yang cukup terjangkau, di bawah Rp 200.000, tapi rasanya beuh asin banget, hidangannya pun semua jenis ayam yang digoreng, bakar dan ditepungin. Tinggal ambil tanpa perlu masak. Nah bersyukurlah sekarang industrinya berkembang, trendnya dapet banget sehingga banyak resto berlomba-lomba menyajikan kenikmatan makan AYCE dengan harga terjangkau juga tentunya., dibawah 100 ribu, bahkan denger-denger ada yang harganya sekiar 60 ribuan, beuhhh.. murah kan.

Kedua soal cara makan
kalau dulu AYCE yang lumayan tenar adalah yang model prasmanan ala hotel. Seperti yang tadi masolo sebutkan, masakannya sudah matang, kita tinggal ambil saja, ala ala sarapan di hotel berbintang. Kitapun jadinya ga perlu repot untuk masak-masak dan bereksperimen bahan. Tinggal mangap. Nah kok tapi sekarang trendnya malah yang repot yah, repot untuk ambil dagingnya, masak dagingnya sampai makannya pun repot. Memang kadang manusia suka mencari yang repot-repot nih..hahahahhaha…

Ketiga adalah soal selera dan menunya.
Selera manusia memang kadang suka tak terbatas, tapi percayalah kalau soal makanan, justru yang terbatas itu bikin nikmat. Terbatas apanya? yang menu yang disajikan donk. Contohnya nih, kalau menunya buanyak banget mulai dari western, eastern, lokal, interlokal, intermilan dan lainnya, percayalah perut kita udahan bakalan begah duluan sebelum makanan itu kita santap duluan. Nah makanya itu, untuk AYCE masa kini harus spesifik, harus fokus dengan apa yang disajikan. Kalau daging yah daging saja, jangan ada ikan, sushi atau iguana. Nah kalau dari sisi waktu, sesungguhnya waktu yang terbatas membuat kita memahami dan mensyukuri apa yang kita santap (tsaaaah elah…), jadi setiap daging yang kita pesan akan habis termakan.

Nah demikian dulu deh pembukaan artikel masolo tentang AYCE masa kini. Sepanjang ini masih dibilang pembukaan yah, hahahahha.. Karena nanti di postingan selanjutnya masolo akan bahas spesifik tempat makan AYCE yang pernah masolo cobain, sekaligus kasih sedikit review tentang tempatnya. Semoga masolo ada waktu dan ga males untuk nulis yah..hehehe..
Salam makan dan salam kenyang.
Sesuapnasi_
All You Can Eat juga salah satu favorit saya.. Rata2 masakan jepang sih, tp puas banget..
Memang sih, makan ala-ala panggang-panggangan begini tuh ada seni tersendiri. Biasanya kalau menikmati hidangan matang jadi nggak ada waktu buat bercengkrama. Kalau ini nggak, sambil masak, sok-sok sibuk mbolak-mbalik daging, lalu sambil ngobrol, huehehe …
Udah gitu, bumbu juga sesuai selera kita, kan? Meski kadang aku bingung karena jenis makanan apapun rasanya enak-enak aja, hahaha …
Sayangnya, banyak memang konsumen yang asal ambil kemudian ditinggal karena kekenyangan. Mau dikembalikan nggak mungkin lah apalagi udah diaduk-aduk. Makanya, salah satu Korean Resto yang kukenal ada yang menerapkan denda Rp 50 ribu per ons untuk setiap daging yang diambil tapi nggak dihabiskan. Nah loh rasakan ya.
Aku juga demam kak. Bukan saja makanannya korea nya tapi love to Hyun Bin, hahaha.
Ya ampun aku jadi pengen pindah ke kotamu kak wkwkkw
pengen makan daging murah, di sini masih di atas 200 an semua hiks
padahal kan aku pengne makan ala-ala Korea gitu
Aku belum pernah sama sekali nyobain AYCE. Jadi penasaran sama restoran AYCE yang ada ei Semarang. Sempet lihat tapi belum sempet mampir